Serba Serbi NIVEA MEN dan Keberhasilan Liga U-17 & CUP 2019

Rasuna Said dengan gempita pembangunannya terasa makin ramai. Tiang pancang, dan beton yang terpasang pada proyek Light Rail Transit (LRT) jalur Kuningan - Dukuh Atas menjadikan cuaca di sekitarnya (23/3) makin panas.

Saya yang baru keluar dari bus Trans Jakarta langsung merasakan dampaknya. Lembab. Gerah. Berpeluh. Seakan-akan kawasan ini memiliki dua sumber cahaya di atas langit. Atap halte busway GOR Sumantri memang mampu menahan pancaran sinar matahari kala itu, tapi tidak dengan penatnya. Saya pun terburu-buru meniti lorong jembatan menuju Plaza Festival - Kuningan, demi bisa segera menuju pusat perbelanjaan itu, lalu memasuki stadion Soemantri Brodjonegoro.


Stadion yang pernah dimanfaatkan boyband internasional semacam Westlife menggelar konser mereka ini merupakan bagian dari komplek olahraga multifungsi yang dikontrak pihak Bakrie hingga 48 tahun lamanya, dari pihak Pemda DKI Jakarta. Sepanjang berdirinya kawasan itu telah digelar berbagai macam event, mulai dari tingkat mahasiswa hingga internasional. Bahkan, Luis Suarez sang pesepakbola terkenal pun pernah singgah ke sini. Maka tidak heran jika Belersdorf Indonesia lebih memilih mengadakan pertandingan sepakbola semi-profesional di sini.

Saya turun melalui tangga utara plaza dan melewati sebuah lorong yang padat aktivitas olahraga. Setelah berada di persimpangan depan musholla gedung, saya berbelok ke kanan, dan keluar dari pintu kaca. Lagi-lagi tampak kegiatan olahraga lain di sana. Suasana Sabtu siang GOR Soemantri terlihat ramai.

Begitu menemui pintu masuk stadion, saya disapa oleh penyelenggara event NIVEA MEN U-17 league and 2019  School Cup. Mereka mengarahkan saya untuk melakukan registrasi lalu berucap bahwasanya liga dan cup telah usai dengan kemenangan SSB Chandrabaga di kategori U-17, dan SMU Cibinong di kategori School Cup.

"Sebenarnya hasil skornya 0-0," terang panitia. Yang berarti, lawan-lawan mereka sama tangguhnya, sehingga pertandingan musti ada penambahan waktu. Kemudian hasil laga mengalami dead lock dan raihan kemenangan ditentukan melalui laga adu penalti.



Bagi saya, basa-basi memang baik ya, tapi harus segera diselesaikan ketika panitianya mengatakan telah berlangsung sebuah sesi di mana Bambang Pamungkas sedang memberikan motivasi. Saya yakin, panitia melihat gelagat khawatir di wajah saya yang tampak kusam akibat menerjang teriknya cuaca. Maka dari itu, mereka mengajak saya ke dalam stadion sambil menunjuk ke arah tenda panjang berwarna putih.

Lagi-lagi, saya harus melewati lapangan terbuka dengan cuaca panas menyengat dan sisa-sisa debu bekas pertandingan. Euforia di lapangan stadion masih tersisa. Sebuah panggung berdekorasi masih terpasang dengan beberapa orang mengabadikannya secara bergiliran. Sebuah kemenangan yang patut disyukuri.

Tapi, tidak dengan saya yang harus berjalan menyebrangi lapangan ini menuju tenda yang dimaksud panitia. Serasa meniti jembatan terkenal shiroth al mustaqiem (googling bagi yang gak tau) untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

"Ikut ke dalam, yuk!" ajak salah satu pemain muda berlogat timur Indonesia kepada kawannya.
"Di sana juga panas. Ke sini saja berteduh.."

Demi mendengarnya saya sempat ragu untuk terus menyebrang lapangan. Cuaca di luar begitu panas. Kalau di dalam tenda juga sama panasnya...alamak! Bisa-bisa makin kisut tampilan saya hari ini.
"Di sana banyak sekali orang," terang kawannya lagi.

Ok! Setidaknya ada banyak orang di dalam tenda. Artinya kondisinya gak parah banget; karena, kalau kegiatan di tenda gak nyaman, tentu gak ada orangnya. Logis. Saya pun memutuskan terus berjalan dengan harmonisasi gerakan yang tidak membuat banyak peluh kembali berjatuhan.
Pertandingan final hari ini juga dimeriahkan dengan Festival Sepak Bola NIVEA MEN pertama di Indonesia, yang dihadiri oleh lebih dari 500 penggemar sepak bola, serta menawarkan berbagai macam aktivitas seru, diantaranya pameran serba serbi sepak bola, area permainan ketangkasan, konsultasi perawatan kulit pria, area pangkas rambut, wahana foto, hingga kelas motivasi.



Kelas motivasi diberikan oleh Bambang Pamungkas, pemain sepak bola nasional. Ia mengatakan, “Kompetisi Liga U-17 dan Cup benar-benar merupakan sebuah kesempatan bagi para pemain sepak bola muda untuk mempersiapkan diri dalam mewujudkan karir sepak bola profesional mereka. Bersaing di pertandingan liga atau cup yang sebenarnya, berebut bola di lapangan asli, menghadapi tekanan bertanding, berjuang mati-matian memperebutkan piala dan gelar kejuaraan bergengsi, dan pada saat bersamaan menjadi sorotan fans dan media merupakan pengalaman yang tidak ada duanya bagi seorang calon pemain bola profesional. Apalagi dengan tereksposnya mereka dengan dunia sepak bola internasional. Dampaknya sangat besar. Seperti kita ketahui bersama, timnas U-16 berhasil merebut piala U-16 AFF 2018. Faktanya, 17 pemain timnas tersebut adalah alumni dari Liga NIVEA MEN TopSkor U-16 2016. Hal ini membuktikan bahwa pengalaman bertanding berperan signifikan terhadap prestasi.”

Liga U-17 dan Cup tahun ini memberi kesempatan bertanding kepada lebih dari 50 sekolah sepak bola (SSB) serta sekolah menengah atas, dengan hampir 1.500 pemain sepak bola muda dan 500 officials dari area Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang – Bekasi (Jabodetabek) dan Jawa Barat. Tercatat total lebih dari 200 pertandingan, selama hampir 50 hari pertandingan, dalam kurun waktu enam bulan.



Michael Suwito, Senior Brand Manager NIVEA MEN Face Care and Body Cleansing, Beiersdorf Indonesia, mengatakan, "Liga U-17 dan Cup serta kompetisi-kompetisi sepak bola yang pernah kami selenggarakan sejak tahun 2016 silam, telah menegaskan posisi kami sebagai satu-satunya merek perawatan kulit pria di Indonesia yang berkomitmen mempersiapkan calon-calon bintang sepak bola Indonesia. Selain itu, sebagai sponsor resmi Real Madrid C.F., kami dapat bernegosiasidengan klub sepak bola terkemuka ini untuk berbagi modul pelatihan kelas dunia mereka demi meningkatkan kemampuan para pemain sepak bola muda di Indonesia."

Dalam semangat memberikan pelatihan bertaraf internasional kepada pemain sepak bola muda, panitia telah menyeleksi 30 pemain terbaik Liga U-17 dan Cup untuk digembleng lebih keras lagi di NIVEA MEN Real Madrid Fundación Professional Football Camp.

Camp akan dilakukan di Jakarta. Pemilihan para pemain terbaik tersebut didasari oleh kemampuan teknis dan soft skill mereka.Andrès Muntaner Borrajo, Direktur, Real Madrid Fundación (RMF), mengatakan, “Kami sangat senang menjadi bagian dalam persiapan masa depan para bintang sepak bola muda Indonesia melalui NIVEA MEN Real Madrid Fundación Professional Football Camp nanti. Pelatihan sepak bola ini akan berlangsung selama tiga hari di Jakarta pada akhir April 2019 mendatang. Ketiga puluh pemain terbaik akan mendapatkan pengalaman sekali seumur hidup untuk dilatih oleh dua pelatih utama Real Madrid Fundación dan menikmati modul pelatihan profesional ekslusif milik salah satu klub sepak bola paling terkemuka di dunia."

Dalam sesi kelas, para pelatih akan berbagi pengetahuan mengenai nutrisi, gaya hidup yang harus diterapkan oleh pemain bola, teknik dan strategi. Kemudian mereka akan mengimplementasikan teknik dan strategi tersebut lewat praktek di lapangan.

Selain modul pelatihan kelas dunia, NIVEA MEN juga akan menambahkan kelas intensif perawatan kulit pria untuk melatih para pemain sepak bola muda dalam menjaga penampilan mereka.

1 komentar untuk "Serba Serbi NIVEA MEN dan Keberhasilan Liga U-17 & CUP 2019"

hungryworm__ 15 Juni 2019 pukul 20.10 Hapus Komentar
numpang share ya min ^^
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)