Sekeluarnya saya
dari pintu rumah, suasana terasa berbeda. Mulai dari gang-gang sempit
padat bangunan, halte busway Plumpang yang padat penumpang, hingga di
kisaran Sarinah nan padat pelancong, saya temui nuansa tak biasa.
Karena tak dapat
menjelaskan apa yang tengah terjadi, saya dongakan wajah ke angkasa.
Tampak asap awan mulai mengelilingi langit Jakarta, dan hawa saat itu
terasa lembab. Pikir saya, hujan akan segera turun. Segera
saya langkahkan kaki ini ke tempat yang dituju.
Tujuan saya pada hari itu (17/3) adalah Ashley Hotel Jakarta yang
berada di bilangan jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Sepanjang jalan
ini terkenal padat wisatawan. Pihak komunitas BloggerCrony mengirim
undangan sebelumnya, dan menyebut hotel bisnis tersebut sebagai
tempat terselenggaranya BloggerDay 2018.
![]() |
Dokumen milik Nur Said, Blogger Kuliner |
100 blogger dari
berbagai daerah telah terundang. Pikiran saya teralih bersama
prediksi riuh-rendah yang mungkin terjadi. Apalagi, akan ada pemateri
hebat di sana. Petjah, pastinya.
Namun, tepat di
pagar berbatu Ashley Hotel, nuansa berbeda itu kembali mengusik.
Sebagian bunga-bunga kamboja luruh di atas aspal trotoar; di
seberangnya, bangunan tinggi dengan dominasi warna cokelat susu
bermandikan cahaya neon dari dalam. Begitu khidmat. Menaiki halaman
hotel, beberapa nara-blog sibuk berpose untuk diabadikan. Saya pun
makin percaya diri memasuki lobi hotel.
Setelah wanita
berseragam di depan saya selesai menangani beberapa hal, saya pun
bertanya, “acara blogger di mana ya, mba?”.
“Baik mas.
Ikuti saja lorong ini,” tangan kiri sang resepsionis memberikan
arahan. “Di pilar pertama, mas belok kanan. Di situ ruangannya,”
lanjutnya.
“Terima kasih,
mba.” Sahut saya, dan dijawab bersama senyuman, “sama-sama!”
Sekitar 50 meter
dari meja resepsionis, saya temukan pilar yang dimaksud. Di baliknya,
berderet rapi ratusan piring, cangkir, dan croissant buatan
Ann’s Bakehouse. Begitu mulai berbelok, booth BloggerDay
2018 menguasai salah satu sudut interior hotel.
Daun-daun hijau
tampak merambat di pinggir dinding hingga mencapai langit-langit. Di
bawahnya, lantai hotel digelari karpet berwarna hijau. Dihiasi
lilin-lilin, sorotan lampu, serta papan-papan kayu, dekorasi
booth menjadi lebih natural dan organik. Desain Photobooth
Alfa Kreasi ini seakan memaksa kami merayai kehadiran alam.
Selesai melakukan
registrasi, saya kembali ke area lobi. Meski telah banyak orang
berdatangan, saya tidak menemukan orang yang saya kenal dengan baik.
Saya pun duduk di salah satu sofanya dan membaca majalah yang telah
disiapkan, sembari membalas beberapa pesan Whatsapp di layar monitor
seluler saya.
Beberapa menit
berikutnya, seorang pria datang dari arah pintu kaca dan mendekati
sofa tempat saya duduk. Saya mengenalnya bernama Deny Oey. Alih-alih
memasuki ruang meeting, kami berbasa-basi sebentar, dan pria
berkacamata itu malah ikutan duduk. Orang yang asik, puji
saya.
“Sepanjang
jalan sepi ya, tapi kok, rasanya beda. Saya tau kalau hari ini
libur, tapi gak tau kalau liburnya hari Nyepi. Kayaknya, itu dah,
yang bikin beda,” tutur Deny tiba-tiba.
Itu dia!
Itu yang saya
rasakan di sepanjang jalan menuju Ashley Hotel Jakarta ini. Semangat
Nyepi tampaknya menjadi sebab jalanan Jakarta begitu khidmat. Sebagai
muslim, saya menghargai keyakinan umat lain. Namun tak disangka,
respon nalar ini ikut berbahagia atas perayaan umat Hindu Indonesia.
Di acara perayaan
ulang tahun BloggerCrony itu, saya juga berkenalan dengan Mba Yayat.
Tubuhnya mungil
dan penuh senyum. Berbanding terbalik dengan semangatnya berbagi
informasi dalam karya tulisan. Begitu besar. Beliau juga pernah
mendapat predikat blogger of the year, oleh salah satu
platform citizen journalism Indonesia.
Selain mba Yayat,
saya mengenal Wardah Fajri, atau yang dikenal mba Wawa. Beliau adalah
pendiri BloggerCrony. Kalau di fotonya, mba Wawa terlihat tinggi.
Tapi tidak demikian kala di hadapan audiens. Tinggi badannya
rata-rata dan sikapnya sangat supel, serta tampak kewalahan melayani
ocehan Yosa Aditya yang cerewet.
But,
everything is fun at Ashley Hotel Jakarta.
Gak peduli
Yosa bicara tentang dirinya yang unik, atau candaan receh apapun yang
keluar dari dirinya, suasana makin meriah.
Kehormatan
pertama pada sesi BloggerDay 2018 diberikan kepada tuan rumah.
Perwakilan Ashley
Hotel Jakarta adalah mas Fawzan Azima, seorang manager bidang
Corporate Marketing Communication. Beliau mempresentasikan seluk
beluk hotel yang ditanganinya dengan konsep talk show yang
ringan.
Pada dasarnya,
jalan Wahid Hasyim, Menteng, merupakan lokasi strategis menuju pusat
bisnis Jakarta. Di sekitarnya terdapat stasiun kereta, pusat
perbelanjaan, kuliner, dan bangunan-bangunan bersejarah.
Memperhatikan
hal-hal tersebut, Ashley Hotel dibangun mengikuti kebutuhan para
pelancong. Untuk itu, konsep business hotel dianggap segmen
yang tepat.
Demi mengusung konsep hotel bisnis, Ashley Hotel Jakarta meniadakan
beberapa fasilitas, seperti: kolam renang, dan tempat bermain anak.
Kelihatannya gak seru. Tapi, secara psikografis, perjalanan bisnis
sangat jarang membawa serta keluarga demi efisiensi pekerjaan.
Mas Fawzan pun
menjamin 3 pelayanan prima dari pihak hotel, diantaranya,
Broadband,
di mana jaringan WiFi akan senantiasa kuat dan cepat. Sehingga, para
tamu dapat berselancar via daring, dan dapat menyelesaikan pekerjaan
yang sempat tertunda.
Bed,
dengan jumlah kamar hingga mencapai 186 buah. Karenanya, Ashley
Hotel terkenal sebagai penginapan dengan jumlah kamar terbanyak di
kawasan Wahid Hasyim, Jakarta.
Breakfast,
dengan pelayanan yang ramah serta bersahabat. Menunya pun beragam
mulai dari makanan lokal, Asia, hingga Eropa. Untuk memfasilitasinya,
tersedia Adele Dining Restaurant di lantai dasar.
Hotel bergaya
Great Gatsby pada interiornya ini mendukung sepenuhnya kegiatan
bisnis tamu. Contoh yang nyata terlihat pada fasilitas pertemuan,
seminar, dan acara sosial mereka yang mencapai 11 buah ruangan. Mas Fawzan
sekaligus membocorkan rahasia bahwa, tahun depan, Ashley Hotel akan
memiliki sebuah ballroom yang mampu menampung 500 orang.
Cadas!
Untuk info lebih
lanjut, kalian dapat mengunjungi website resmi mereka di
www.ashleyindonesia.com.
Selesai pengantar dari tuan rumah, acara dilanjutkan ke tema lebih khusus yang menyentuh
kebutuhan seorang nara-blog. Mas Tuhu Nugraha didaulat untuk
memberikan materi-materi yang menginspirasi. Pada sesi ini, kami
diwajibkan berbagi tweet bersama followers dengan
menyebut kata kunci "Indosat Ooredoo".
Lapar? Pasti lah.
Pihak panitia menyediakan lunch box unik dari Tumpeng Ayu
Dapur Solo. Sebagaimana namanya, makan siang kami berbentuk nasi tumpeng mini beserta lauknya.
Berikutnya, kami
menelusuri lantai dasar Ashley Hotel kala istirahat. Rasa penasaran menghinggapi kami, lalu terciptalah kreasi-kreasi narcis ala kadarnya. Otak kami haus akan spot-spot terbaik
yang mampu meng-endorse wajah yang pas-pasan ini.
Sesi mind
mapping sungguh menarik dikupas. Namun, BloggerCrony Community
3rd Anniversary tidak bermakna tanpa adanya bagi-bagi
hadiah. Sebut saja, Markamarie, Rejuve Skin Lab, Sandeeva Spa &
Reflexology, brand-brand BCC Bloggerpreneur dan lainnya bagi-bagi voucher dan produk kepada para
peserta.
Bloggerday 2018
di Ashley Hotel berakhir pada pukul 17.00 Wib. Seru, inspiratif, dan
penuh tawa mengejewantah di Jl. KH Wahid Hasyim no. 73-75 Jakarta
Pusat. Saya pun tak sabar mengembangkan diri bersama komunitas
BloggerCrony.
3 komentar:
asyiknya bisa ketemu teman-teman sesama blogger ya..
sayang saya belum berkesempatan ikut karena ada di luar kota euy..
pasti keren acaranya :D
Berasa baca cerpen nih. Kece dah*
Posting Komentar