Navigation Menu

MENEMUKAN SELERA KOPI INDONESIA DI KOPI SUGENG INDONESIA

Tidak ada Americano. Tidak juga menu Frappuccino disajikan.

Semua serba lokal. Kedai ini hanya menyediakan kopi lokal.

Kalau tidak percaya, datang saja ke Mall Artha Gading, Jakarta. Tempatnya terjangkau karena dilalui dua rute bus Trans Jakarta; koridor 10 dan koridor 12. Kemudian, turun saja di Halte Artha Gading.

Mall yang dibuka semenjak tahun 2004 tersebut memiliki pusat jajanan murah di lantai 2. Namanya Eatstreet Jakarta. Di sanalah berdiri kedai bernuansa klasik-jawa.

Begitu kaki menjejak dari elevator Persian Area, pandangan kita dapat menyaksikan kedai tersebut yang bernama Kopi Sugeng.

Di kedai itu tersusun toples-toples berisikan biji-biji kopi dari berbagai daerah di Nusantara. Ada dari Enrekang, Flores, Aceh-Gayo, Toraja, Papua, dan lain sebagainya. Keberadaannya bukan sekedar gimmick. It's a real coffee!

Saat datang berkunjung, mata saya langsung tertancap pada toples berlabel "Enrekang-Latimojong". Secara, saya berdarah asli Sulawesi Selatan. Seperti ada rasa kagum lah, begitu.

Tanpa ragu, saya kemudian memilih disajikan jenis kopi itu; kopi yang dikenal sebagai Kalosi.

Barista yang melayani permintaan saya bekerja tanpa banyak berkata-kata. Pria itu mengambil beberapa biji kopi dari toples yang saya tunjuk, lalu mengolahnya tepat di hadapan saya. Sangat terbuka.

Begitu selesai terolah, air kopi Kalosi ditempatkan pada wadah botol kaca. Volume botol terisi setengah dan ditutup dengan gelas mini. Begitu efisien.

Saya sebenarnya bukan penikmat kopi sejati. Seperti yang sudah dijelaskan kalau pesanan saya digerakkan oleh rasa bangga dan penasaran. 

Namun yang aneh, muncul rasa gelisah ketika pertama kali akan menikmati kopi hitam asli tanpa gula tersebut. Ini akan menjadi pengalaman pertama saya menikmati kopi asli lokal.

"Hati-hati loh, nanti gak bisa tidur semalaman!" Demikian peringatan teman saya berkepala botak bernama Uwan, "Pangeran Situbondo".

Segera saya tampik kekhawatiran itu dan tak ragu menuangkannya di gelas kaca mini.

Tegukan pertama lidah saya mengecap rasa asam.

Tegukan kedua mulut saya merasakan pekatnya kopi.

Tegukan ketiga kerongkongan saya mendapati kentalnya air kopi Enrekang-Latimojong.

Implikasi rasa penasaran saya langsung terasa di badan; jantung saya berdegup sedikit cepat dan suasana sekitar Eatstreet Jakarta terasa dua kali lipat terangnya.

Di sela-sela berlangsungnya Grand Opening Kopi Sugeng Indonesia (9/9), teman saya juga memesan kopi hitam dari bebijian Flores-Bawaja. Rasa asamnya sama dengan biji kopi Enrekang-Latimojong. Perbedaannya dari tingkat kepekatan dan kekentalannya.

Kopi Flores lebih encer dari Kalosi.

Sebenarnya saya ingin sekali membanding-bandingkan seluruh toples yang terdapat di kedai. Tapi menu-menu yang lain sama menariknya. Seperti salah satunya: Avocado Coffee, yang ingin cepat-cepat saya coba rasakan.
Sumber : nursaid

Di buku menu, harga satu gelas Avocado Coffee Rp 30.000,-. Sangat murah. Kopinya berkolaborasi dengan krim padat Avocado sehingga menciptakan sensasi lain daripada biasanya.

Secara umum, harga termahal olahan Kopi Sugeng adalah Rp 35.000,- per gelasnya. Menu kopi yang ditawarkan memiliki beragam varian, meski tidak terdapat kopi Americano atau Frappuccino. Ini punya lokal-nusantara.

Semenjak keberhasilan Opening Ceremony Asian Games 2018 yang mengangkat tema kekayaan lokal Indonesia ke seluruh dunia, saya jadi begitu gandrung dengan hal-hal yang bertema lokal-nusantara.

Konsep kedai Kopi Sugeng pada dasarnya Take Away and Fast Moving Coffee. Artinya bahwa layanan kedai lebih kepada kopi cepat saji dan pelanggan bisa langsung membawa pergi pesanannya.

Menu Kopi Sugeng Indonesia diolah langsung oleh Barista profesional. Para Barista tersebut akan memperlihatkan langsung teknik dan metode pengolahan kopi lokal-nusantara tepat di depan pelanggan, sebagai bentuk layanan rasa terbaik untuk penikmat kopi baik pemula maupun coffee addict.

Kopi Sugeng Indonesia di bawah bendera manajemen PT. Annisa Gaharu Indonesia untuk pertama kalinya membuka jaringan di dua lokasi, yaitu di Eatstreet Jakarta, dan Mall Bassura City, lantai 2, Jakarta Timur, pada tanggal 16 September.

Sebagai pendatang baru dalam industri minuman kopi cepat saji, Kopi Sugeng Indonesia memiliki target berdirinya 50 jaringan kedai di seluruh Indonesia, selama setahun ke depan.

Untuk itu lah, Kopi Sugeng mengangkat "Coffee Ecosystem Business", di mana selain membuka jaringan kedai kopi atau coffee bar, mereka juga mengembangkan konsep edukasi kepada publik. Konsep tersebut berupa pendidikan dan sertifikasi profesi Barista, Trading & Retail biji kopi, serta event organizing coffee industries & consultants.

Kedai kopi bernama Kopi Sugeng ini memang memiliki kepedulian besar kepada ekosistem kopi lokal di seluruh Indonesia. Visinya memang mengarah kepada pemberdayaan kekayaan lokal-nusantara.

Kopi Sugeng Indonesia yakin, bekerjasama dengan jaringan kopi seluruh Nusantara, supplier, pemerhati kopi, hingga blogger dan media, dapat bersama-sama memajukan industri kopi Indonesia.

"Buat apa impor kopi dari luar. Mereka (orang luar) beli kopi dari kita dan diolah, lalu dikirim balik ke Indonesia dengan harga mahal, kok."  Terang Bapak Sugeng Priono.

7 komentar: