Navigation Menu

GAK TAKUT LAGI PERIKSA GIGI: PEPSODENT DENTAL EXPERT CENTER

Selain hari Senin, saya membenci dokter gigi. Tapi itu dulu. Sekarang? Saya tidak terlalu membenci dokter gigi lagi, meskipun saya masih membenci hari Senin.

Dahulu, ketakutan saya dengan dokter gigi begitu akut. Sewaktu kecil, prosesi cabut gigi saya terlebih dahulu disuntik di bagian gusi. Lalu dengan gaya mirip seorang montir mobil, sang dokter mencabut gigi susu saya sekuat tenaga. Mengerikan. Pokoknya, kalau ibu saya ke bagian dokter gigi, urusannya pasti cabut gigi. Tidak ada alasan.

Pengalaman saya mendatangi Pepsodent Dental Expert Center kemudian, membuat saya merenungi kembali ketakutan saya terhadap dokter gigi. Pengalaman saya dahulu dengan dokter gigi selalu terdiri dari dua hal: sakitnya gusi akibat jarum suntik, dan rahang saya yang terasa mau copot akibat diobrak-abrik sang dokter. Akibatnya, saat kecil, ketika salah satu gigi gusi saya mulai goyang, saya memilih diam dan tidak melaporkannya ke ibu karena takut bertemu dengan dokter gigi lagi. Perihal inilah yang kemudian menjadikan saya malas berkunjung ke dokter gigi dan merawat gigi saya. Bayangkan, semenjak kelas 3 SD hingga lulus kuliah tidak berkonsultasi ke dokter gigi. Ibarat taman yang tidak pernah diurus, mungkin gigi saya sudah banyak rusak di sana-sini.

Dalam pikiran saya, konsep keberadaan Pepsodent Dental Expert Center merupakan tempat penyuluhan mengenai pentingnya merawat gigi. Artinya, di Pepsodent Dental Expert Center hanya diberikan pemeriksaan gigi secara gratis tanpa diberikan tindakan. Melalui edukasi yang diberikan dokter gigi di Pepsodent Dental Expert Center, para pengunjung akan mendapatkan gambaran yang utuh mengenai kondisi gigi mereka dan pentingnya merawat gigi. Penyuluhan semacam ini menjadikan pengunjung semakin tergerak untuk merawat gigi mereka. Keluar dari sana pun, suasana hati menjadi senang dan pikiran mengenai merawat gigi tidak lagi menjadi seram.

Pepsodent Dental Expert Center yang berada di samping musholla lantai 2 Mall Gandaria City, Jakarta, merupakan gerai yang berdindingkan kaca tembus pandang. Selaku pengunjung, kita dapat melihat dari luar kondisi di dalam ruangan kios yang terlihat menarik, fun, serta penuh dengan warna. Di dalamnya juga kita dapat melihat ketiga ruang dokter gigi yang sama-sama terbuat dari kaca tembus pandang. Memang sih, kesan ala rumah sakit tidak hilang dari ruangan tersebut. Namun dengan begitu, gerai tampak  higienis sekaligus dapat dijadikan ruang bermain.





Saya mendatangi Pepsodent Dental Expert Center sekitar pukul 18.30 WIB. Selepas sholat Maghrib saya langsung memasuki kios. Saat melewati pintu kaca otomatis, saya dan kawan saya disambut dengan senyum hangat resepsionisnya.


Di meja resepsionis kami diberikan formulir untuk diisi, termasuk formulir yang menyatakan bahwa kita bersedia diperiksa giginya oleh seorang spesialis gigi professional. Setelah melewati meja resepsionis, kita diarahkan untuk menggosok gigi terlebih dahulu di salah satu sudut ruangan yang terdiri dari sekat-sekat bersama wastafel beserta cerminnya. Di sana kami diberikan wadah kecil, sikat gigi dan pasta gigi merek Pepsodent yang dapat dibawa pulang secara gratis. 


Selepas menggosok gigi kami dipersilahkan menunggu di ruang tunggu yang dikelilingi sofa warna-warni dan property yang menarik, ­selfie-able, dan edukatif. Saat kami mengambil beberapa image untuk keperluan review ini, seorang bocah aktif bermain hingga sang ayah tampak kualahan. Pada dasarnya memang suasana Pepsodent Dental Expert Center diperuntukkan untuk keluarga. Seandainya dulu ibu saya mengajak saya ke sini..


Sekitar 7 menit menunggu, tiba giliran saya untuk cek kondisi keseluruhan gigi saya.

Di dalam ruangan dokter gigi, ingatan saya mengenai perlengkapan yang akan mengobrak-abrik rahang kembali menguar. Namun wanita muda keturunan yang manis dan berjubah putih menyapa saya dan menyuruh saya duduk. Kesan pertama memang mengubah yang telah lama dan cenderung abadi..


Setelah sedikit basa-basi, sang dokter muda menyuruh saya rebahan di kursi besar yang dilengkapi monitor, lampu besar, dan tongkat-tongkat kecil yang beberapa di antaranya terhubung dengan kabel.


Sembari bekerja memeriksa kondisi keseluruhan gigi saya, sang dokter gigi manis tersebut menjelaskan dengan detail hasil temuannya. Saya pun dapat melihat kondisi nyata tersebut di monitor besar di depan saya. Saya dapat melihat apa yang sang dokter itu lihat. Selesai mendeskripsikan kondisi gigi saya, ia kembali berbicara dan memberikan saran ter-update yang berguna bagi kepentingan lokasi-lokasi gigi saya yang bermasalah. 


Di akhir sesi, saya diberikan “Lembar Pemeriksaan Gigi”. Di lembar tersebut dijelaskan mengenai kondisi dan permasalahan ter-update beberapa gigi saya yang terletak  di rahang atas hingga di bawahnya. Namun yang paling penting, rahang atas serta bawah saya harus dilakukan pembersihan karang gigi. Pembersihan karang gigi ini penting, menurut sang dokter manis. Dikarenakan, karang gigi dapat menjadi pemicu penyakit-penyakit sistemik di dalam tubuh kita,seperti: jantung, diabetes, stroke, dan lain-lain. So friends, mari bersihkan karang gigi yang terdapat di sekitar gigi kita agar sehat selalu hingga tua.

0 komentar:

FESTIVAL BRITISH PERTAMA DI JAKARTA: FOOD & DRINK



Jakarta dikepung event keren dari negara lain!

Mulai dari Jerman, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, giat mempromosikan negara mereka di ibukota Indonesia. Ini darurat, karena saya sebagai warga Jakarta yang memiliki pendapatan terbatas penasaran mengikuti event-event seru tersebut. Mau tidak mau, saya harus berhitung-hitung: event keren mana saja yang akan saya ikuti. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya, saya memutuskan berpartisipasi di salah satu event bulan Oktober bernama UK Food and Drink Festival yang diadakan di Taman Tribeca, Mall Central Park, Jakarta.


Pertama kali saya membaca pengumumannya di akun Twitter @UKinIndonesia hati ini sudah merasa tergugah untuk mengikutinya. Ekspektasi saya ketika membacanya adalah tema-tema makanan ala kerajaan dan film Titanic. Tergambar di benak saya, minum teh di cangkir kerajaan dengan biscuit-biskuit renyah di suatu teras di depan taman, bersama attitude-nya. Di samping itu adalah bertemu dengan koki ternama dari Inggris dan kontes masak dan foto-nya.

Sayangnya, dari kesempatan 3 hari (23-25 Oktober 2015) diadakannya acara UK Food and Drink Festival, saya hanya bisa menghadiri acara tersebut pada hari terakhir. Tapi, acara di hari terakhir UK Food Festival and Drink Festival tidak kalah seru, kok. 

Begini laporannya..
Saya bersama teman berhasil sampai di Mall Central Park sekitar pukul 14.30 WIB, setelah sebelumnya dengan sabar dan dipenuhi peluh menunggu bus Trans Jakarta di halte Semanggi. Setelah menunaikan sholat di musholla Mall Central Park, kami mendatangi venue perhelatan UK Food and Drink Festival sekitar pukul 15.30 WIB. 

Saat melewati pintu otomatis mall yang menuju Taman Tribeca, di tengah-tengah venue acara kontes memasak sudah dimulai. Namun rasa penasaran kami atas booth-booth yang berada di pinggiran venue utama menggerakan kaki kami berkeliling terlebih dahulu. 

Booth pertama yang kami kunjungi adalah milik My Class. Pertama kali saya mengetahui ada kursus bernama My Class. Melalui penjelasan dari penjaga booth, saya tahu bahwa metode belajar dari kursus bahasa Inggris, My Class ini mirip Wall Street. Setelah banyak bertanya dan tertarik untuk mengikuti program kursus gratis selama sehari My Class, kami pun melanjutkan berkeliling. 


Banyak booth yang menarik yang kami temui saat berkeliling, seperti booth Royal Albert yang di dalamnya terdapat koleksi cangkir dan poci nan mungil dan cantik. Ada juga booth Pizza Express yang menawarkan harga miring: satu slice Pizza seharga Rp 25.000,-. Lalu booth teh merek Twinings, serta box telepon umum bercat merah ala Inggris. Ok, ini menarik. Di spot ini saya mulai merasakan suasana British terasa kental, karena posisi box telepon ini tepat di pertigaan padesterian yang dikelilingi taman rerumputan dan satu jalur dengan kotak pos bercat merah ala British. So iconic! Tidak lupa kami mengabadikan momen kami menikmati icon British di Taman Tribeca ini.

Setelah puas, kami pun kembali ke tempat kami memulai. Dari sana, saya mendapatkan booth yang selama ini menjadi ekspektasi saya Marks and Spencer. Dikarenakan di booth tersebut terdapat kue-kue kering dan manisan asli Inggris. Untuk merayakan ekspektasi ini, saya pun membeli sebungkus gula-gula dari Marks and Spencer. 


Di sebelah Marks and Spencer terdapat booth Clippers Tea. Kehadiran Clippers Tea di UK Food and Drink Festival khusus untuk mencari distributor dan agen untuk penjualan di Indonesia bukan menjual produk.



Keseruan acara UK Food and Drink Festival ini pun kami tutup dengan menyaksikan pengumuman pemenang kontes memasak, dan meng-upload hasil jepretan kami di Instagram sebagai salah satu syarat mengikuti kontes foto UK Food and Drink Festival.


Hasilnya, keseruan event UK Food and Drink Festival pun tetap terasa seminggu kemudian: saya ditetapkan sebagai the best 10 UK Food and Drink Festival’s photo contest melalui akun Twitter @UKinIndonesia. Terima kasih British embassy! Semoga tahun depan acaranya makin lebih bersuasana British, dan makin keren.

0 komentar: