PRELO DAN KERINDUAN SAYA DENGAN PANTAI

Prelo, merupakan toko keluaran baru di jagat maya Indonesia. Nama brand-nya memiliki kekerabatan erat dengan kosa kata dalam bahasa Inggris “Preloved”. Kata tersebut memiliki artian – kurang lebih sebagai barang yang pernah dimiliki / barang bekas / barang second hand. Karena memang demikian, pendatang baru bisnis e-commerce di Indonesia ini hadir melayani transaksi online barang-barang bekas berkualitas.

Hijau adalah warna yang berkesan bagi saya saat pertama kali mengakses Prelo. Dominasi dan kombinasi warna pada halaman situsnya mengingatkan saya pada perairan laut dangkal. Lembab dan asin; saya seperti berjalan-jalan menyusuri pesisir pantai. 

Laman depan https://prelo.co.id

Di sepanjang halaman situs Prelo berkumpul pelbagai jenis barang second yang terkategorisasi secara rapih, mulai dari : editor's pick, gender, hobi, elektronik, buku, hingga barang antik. Varian harganya pun tercantum mulai dari yang di bawah Rp 100.000 hingga di atas jutaan rupiah. Pojok bincang juga mudah ditemui sekiranya ada pertanyaan atau komplain dari para pengunjung.

Jika anda penggila ponsel seluler, anda dapat mengunduhnya melalui Google play atau App Store. Ketik saja : Prelo, di dalam kotak pencarian yang terdapat di layar gadget anda, lalu sentuh kotak Download. Dalam waktu beberapa detik, aplikasi Prelo akan tertanam di telepon pintar anda.

Atau, jika mata anda berada di depan layar P.C atau laptop, anda dapat menemui toko tersebut dengan cara mengetik https://prelo.co.id, lalu tekan tombol Enter. Voila! Anda telah sukses memasuki toko dan dapat menemukan segala macam jenis barang bekas yang ada di muka bumi ini.

Kalimat terakhir di atas memang agak hiperbola – maka dari itu saya ralat : tidak spesifik segala barang bekas dapat ditemukan di sini memang. 

Misalnya, anda baru saja selesai berenang dan keluar dari permukaan air laut, kemudian anda mengganti celana dalam dan tidak lagi membutuhkannya. Menurut kamus umum estetika kemanusiaan, celana dalam bekas milik anda tersebut tidak dapat dijual sembarangan, karena barang bekas yang bersentuhan langsung dengan wilayah privat seseorang itu masuk ke kategori: menjijikkan.

Saya adalah salah satu penganut kamus umum estetika tersebut, dan telah melakukan ekstensifikasi kategori barang-barang privat yang tidak dapat dibagi maupun dijual ke orang lain. Ada tiga, diantaranya : celana dalam, sikat gigi, dan terakhir pasangan hidup. Ok, sampai di sini saya skip untuk menghindari munculnya perdebatan --

Lalu, barang bekas seperti apa sih, yang mau saya cari di kotak pencarian Prelo saat ini? Jemari saya pun bergerak cepat,

i-Phone bekasOh, semua barang idaman manusia sejagat. 

Gadget keluaran Apple terlalu mainstream buat saya - lewat.


Mesin cuci 'irit air' bekas? Cek!Eh? Tapi kan, saya belum punya rumah sendiri. Sadar dong, Ikhsan! 

Lewat.

Mobil secondBelum dulu.

Makanan basah, shampo, dan susu bekas untuk kucing peliharaan saya? Tunggu, memangnya ada? 

Aduh, kepala saya terasa pusing--

Setelah sejenak beristirahat, saya kembali cek daftar barang bekas yang masuk ke dalam keranjang. Saya temui barang-barang fesyen pria memenuhi halamannya. Ada topi koboi tanpa merek berwarna magenta, celana kargo merek Puma berwarna abu-abu, sandal batik glisten tanpa merek, dan kaos Adidas murah berwarna putih. Saya kemudian menyadari kalau barang-barang ini cocok dipadu-padankan saat berwisata ke pantai.


Kenapa dari tadi ngomongnya pantai melulu, ya?

Sepertinya, kunjungan terakhir saya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, menyisakan kerinduan. Gugusan pulau nan indah, pantai yang cantik, dan banyak lagi hal lainnya yang terdapat di pulau Seribu Masjid ini yang belum saya singgahi. Belum tuntasnya petualangan saya menjadi penyebab obsesi ini muncul. Saya akui, diri ini tengah merindukan suasana pantai sehingga fesyen bekas tersebut di atas masuk ke dalam daftar lovelist keranjang Prelo saya.

Keisengan saya mencoba toko online ini berbuah tekad yang kuat: saya akan kembali berwisata ke Lombok dan memuja keindahan alam Indonesia dengan menggunakan preloved yang tersedia di Prelo. Sebelum saya tutup halaman e-commerce tersebut, saya sempatkan mencari tagline milik mereka yang tertera malu-malu di atas pojok kiri halaman, “Jual Beli Barang Bekas. Aman. Berkualitas". Okfair enough.

25 komentar untuk "PRELO DAN KERINDUAN SAYA DENGAN PANTAI"

Unknown 8 September 2017 pukul 06.10 Hapus Komentar
Saya juga beberapa kali beli di prelo. Lebih hemat
Juga kasihan sih kalo barang dibuang padahal masih bagus. Mereka hanya butuh pemilik baru. Prelo jadi perantaranya 😇
Dikki cantona 8 September 2017 pukul 11.14 Hapus Komentar
wah kayanya harus dicoba nih klo cari barang barang second dengan kualitas yang bagus dan aman banget untuk transaksinya lagi. Prelo pilihan yang terbaik
Rinrin Rinjaniah 8 September 2017 pukul 16.52 Hapus Komentar
Aku udah tahu prelo, tapi masih rsgu untuk beli, hehee padahal kmaren udah banyak list yang masuk, karena murah.. hehee
Perempuan November 8 September 2017 pukul 20.12 Hapus Komentar
kayaknya aku musti download app prelo nih, ada beberapa barang tak terpakai yang butuh pemilik baru sepertinya :D
Yosss 8 September 2017 pukul 21.09 Hapus Komentar
Wah, rindu pantai mah ikut trip saya aja ke Pulau Tunda. Cus kabari via email kalo berminat. *jualan*
ikhsan keren 8 September 2017 pukul 22.04 Hapus Komentar
boleh dikirimka ittenerary dan teknis keikutsertaannya bang ke dhul.ikhsan@gmail.com
ikhsan keren 8 September 2017 pukul 22.07 Hapus Komentar
Atau mungkin kaka punya barang2 bekas tak terpakai tapi masih bagus -- bisa juga dijual di Prelo. Lumayan kan kl ada peminat.
lendyagasshi 8 September 2017 pukul 23.16 Hapus Komentar
Waah...mas Ikhsan need a vitamin sea.
Yeeaah~
Berangkaatt...


Aku setuju banget ada aplikasi seperti ini. Ini memungkinkan kita memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai untuk dimanfaatkan orang lain yang lebih membutuhkan.

Cuuss ke Prelo.
ikhsan keren 9 September 2017 pukul 03.04 Hapus Komentar
Asal barangnya sesuai estetika umum ya mbae. Haha
Unknown 9 September 2017 pukul 04.04 Hapus Komentar
Br tau Prelo itu dr kt preloved, dan br ngeh ada mobkas jg :D

Hmm blh juga sih, jualin sepatu ga kepake nih, pakaian jg, tp tenang aj, ga termasuk celana dalem dah! :D
Zefy Arlinda 9 September 2017 pukul 04.28 Hapus Komentar
Jadi ingat prelo lagi. Aku tu punya barang2 second yg masih topcer, mau jual di prelo blm sempat2 ckckkckck

Kmrin tertarik krn bnyk yg rekomendasi, ktny bagus
Farhandika Mursyid 9 September 2017 pukul 04.40 Hapus Komentar
Wah.. bsru tau nih ada situs semacam prelo gini. Perlu nih, disana ada yang jual mantan ga? Hehehe.

Coba ah aku cek ada barang2 bekas ga ya yang bisa dijual di sana.
Oky Maulana 9 September 2017 pukul 06.16 Hapus Komentar
kemaren baru banget download aplikasi ini wkwkw lagi liat2 nih, butuh tas soalnya, semoga ada yg cocok.
Ruziana 9 September 2017 pukul 07.57 Hapus Komentar
Barang barang preloved banyak yg bagus mmg
Tp harus jeli jg saat beli
Ntar coba download aplikasi prelo deh
Susi Susindra 9 September 2017 pukul 08.44 Hapus Komentar
Saya juga suka nih, kalau bisa beli prelo. Budget pas-pasan. Wkwkwk. Tapi bukan prelo fashion dan jelas bukan prelo makanan. ^_^
Pertiwi Yuliana 9 September 2017 pukul 09.30 Hapus Komentar
Aku udah beberapa kali baca soal Prelo nih. Tapi belum pernah buka atau coba sama sekali. Tertarik sih, cuma lupaan aja anaknya wkwkwk oke kali ini semoga gak lupa, dan kalo gak lupa semoga gak khilaf trs belanja banyak. Aamiin.
Aprillia Ekasari 9 September 2017 pukul 09.37 Hapus Komentar
Belum pernah beli di Prelo, tapi saya pernah liat2 situsnya dan tertarik jualan di sana. Sukanya kalau beli di sana krn pakai rekber. Jd kalau sbg pembeli diuntungkan. TFS
Ilham Bachtiar 9 September 2017 pukul 09.41 Hapus Komentar
Makasih mas rekomendasinya. Boleh juga nih buat aku yang suka harga-harga miring. Bekas gapapa asal belum hancur lebur. Hahaha..
Noni Rosliyani 9 September 2017 pukul 09.57 Hapus Komentar
Udah lama pengin nyoba jualin barang2 di Prelo belum kesampean, karena enggak sempet motoin. >.< Makasih udah diingetin yaa
Cerita Keluarga Fauzi 9 September 2017 pukul 09.58 Hapus Komentar
Aku baru tahu soal Prelo. Boleh juga nih...


Banyak barang barang second yang belum aku pakai. Khususnya kosmetik dan skincare. Cobain ah jual di sana
Pujiaman Zulfikar 9 September 2017 pukul 15.52 Hapus Komentar
Terima kasih info a mas.
Saya baru tahu bahwa aplikasi Prelo itu adalah aplikasi yang menjual barang second secara online. Saya belum pernah mengetahui sebelumnya...
Unknown 9 September 2017 pukul 20.37 Hapus Komentar
Mau dapat 25 ribu langsung, pakai kode referal UNGGULCENTERYT4UGI hehe..

AKu juga sekarang tiap hari buka PRELO haha.. jadi ketagihan jual beli disana. Maklum, BPJS.. bujet pas-pasan jiwa sosialita wkwkwk ga deng mayan disini jual barang yang ga kepake tapi rata2 branded. Ga ribet n ada rekber oleh Prelo sendiri.
Unknown 9 September 2017 pukul 20.38 Hapus Komentar
jangan lupa kode referalnya UNGGULCENTERYT4UGI mba, biar langsung dapat duit Rp 25ribu ketika pertama gabung.
Unknown 9 September 2017 pukul 20.39 Hapus Komentar
Pertama kali daftar masukkan kode referal UNGGULCENTERTY4GI nanti dapat duit untuk belanj2 Rp 25ribu. Lumayan kalau mau nyobain belanja di prelo dan jual barang branded bekas di Prelo.
Unknown 9 September 2017 pukul 20.40 Hapus Komentar
Pertama kali daftar masukkan kode referal UNGGULCENTERTY4GI nanti dapat duit untuk belanj2 Rp 25ribu. Lumayan kalau mau nyobain belanja di prelo dan jual barang branded bekas di Prelo.