TUMPENG DAN AGRIKULTUR A.S DI 70 TAHUN KEBERSAMAAN DENGAN INDONESIA
Berakhirnya Agresi Militer ke-2
oleh Belanda menjadi titik awal dimulainya hubungan dua negara antara Indonesia
dengan Amerika Serikat. Pada tanggal 27 Desember 1949 kala itu, Presiden
Amerika ke-33, Harry Truman, memberikan selamat kepada Indonesia, lalu disusul
dengan dibukanya hubungan diplomatik antara A.S - Indonesia pada tanggal 28
Desember 1949.
70 tahun sudah hubungan antara kedua negara ini berlangsung.
Hubungan ini berlangsung dalam dinamikanya membangun stabilitas keamanan
kawasan dan perekonomian masing-masing negara. Oleh karenanya, Perayaan tahun
ini diberi tema "USA Fair 2019" dengan menghadirkan sebuah peristiwa
kuliner Indonesia, berupa Nasi Tumpeng Indonesia.
Tumpeng merupakan simbol dari Gunung Mahameru. Dok.Pri |
Simbol Permohonan
Bukan tanpa makna Nasi Tumpeng ini dihadirkan di tengah-tengah
selebrasi hubungan dua negara, yang mencapai 70 tahun ini. Hubungan yang
harmonis tercipta melalui agenda bersama menciptakan kemakmuran, sebagaimana
Tumpeng itu memiliki nama kepanjangan, "Tumapaking Panguripan, Tumindak
Lempeng Tumuju Pangeran".
Artinya, berkiblatlah kepada pemikiran bahwa manusia itu harus
hidup menuju jalan Tuhan.
Jalan Tuhan adalah sebuah arah kehidupan untuk menjaga apa-apa
yang telah diciptakan-Nya. Tuhan tidak menciptakan bumi beserta isinya unfaedah.
Ada nikmat serta pembelajaran yang dapat dipetik dan senantiasa musti dijaga
oleh seluruh manusia, tak terkecuali rakyat Amerika dan Indonesia.
Dok.Pri |
Nasi Tumpeng adalah cara penyajian nasi yang diberi bentuk kerucut.
Olahan nasi yang dipakai dalam tumpeng umumnya berupa nasi kuning, meskipun
kerap juga digunakan dengan nasi putih berlemak, atau nasi uduk.
Pada kegiatan "USA Fair 2019" kemarin di Kem Chicks,
Pacific Place, Jakarta, Nasi Tumpeng yang disuguhkan berbahan dasar nasi kuning.
Bentuknya mengerucut sehingga tampak menjulang bagaikan sebuah gunung. Di
sekeliling Tumpeng bertebaran berbagai macam lauk-pauk; ditata sedemikian rapih
bagai tumpukan kekayaan hayati. Lalu di seberang Tumpeng, berdiri sepasang
angsa putih yang tampak mesra menikmati limpahan kekayaan alam di muka bumi.
Dekorasi dua angsa putih dipinggrian Tumpeng saat acara USA Fair 2019 di Kem Chicks, Pacific Place, Jakarta. Dok. Pri |
Bentuk Tumpeng yang mengerucut merupakan analogi kepercayaan Hindu
kuno Nusantara atas gunung Mahameru. Gunung tersebut dipercayai sebagai tempat
bersemayamnya para dewa-dewa mereka.
Seiring dengan meluasnya ajaran Islam hingga ke Tanah Jawa,
Tumpeng pun diadopsi oleh seorang penyebar agama Islam tersohor bernama Sunan
Kalijaga. Ia tidak menghapus keberadaan Nasi ini, tetapi justru
mengembangkannya dengan sebuah akronim "yen metu kudu sing mempeng"(bila keluar harus dengan sungguh-sungguh), dan melengkapinya bersama Buceng
yang terbuat dari ketan, yang bermakna bila masuk harus sungguh-sungguh (yen
mlebu kudu sing kenceng).
Nasi Tumpeng yang dilengkapi Buceng merupakan syiar agama Sunan
Kalijaga agar pemeluknya yang berganti keyakinan ke Islam untuk menjalankan
sungguh-sungguh syariat agama. Maka dari itu, sang Sunan menambahkan
lauk-pauknya yang bejumlah tujuh, atau dalam bahasa Jawanya pitu.
Kembali Kalijaga menjadikan pitu sebagai perumpamaan pitulungan yang
berarti pertolongan, agar Allah memberikan kekuatan kepadanya dan para
pengikutnya menjalankan perintah-Nya.
Jika dikaitkan satu per satu, Tumpeng hasil modifikasi Sunan
Kalijaga memiliki benang merah dengan doa di dalam Alquran surat Al Isra', ayat
80, yang berbunyi:
"Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan
keluarkan (pula) aku secara keluar yang benar, serta berikanlah kepadaku dari
sisi Engkau kekuasaan yang menolong."
Para ahli tafsir merujuk sebab turunnya ayat Alquran tersebut dari
berpindahnya Nabi Muhammad ke Kota Madinah saat itu; sebuah momen
yang gegap gempita. Daripadanya, Tumpeng juga bagian penting dalam perayaan
kenduri tradisional.
Secara kultur, penduduk Jawa tradisional begitu dekat dengan agama Islam, karena memiliki kesamaan: yang percaya bahwa ada kekuatan gaib (red: Tuhan) yang
menggerakkan hidup mereka. Karena itu, Tumpeng hadir sebagai simbol permohonan
kepada Yang Maha Kuasa bersama perayaan-perayaan besar.
Perayaan atau kenduri adalah wujud rasa syukur dan terima kasih
kepada Yang Maha Esa atas melimpahnya hasil panen dan keberkahan dalam hidup.
Hingga kini, Tumpeng seringkali berfungsi menjadi santapan besar dalam perayaan
yang melibatkan orang-orang penting.
Kenduri USA Fair 2019 di Kem Chicks
Tradisi tak tertulis menganjurkan pucuk Tumpeng dipotong dan
diberikan kepada orang-orang penting, terhormat, atau paling dimuliakan di antara
para hadirin.
Pada kegiatan potong Tumpeng kemarin, pucuk "Mahameru"
diberikan kepada Garrett McDonald selaku Atase Pertanian dari Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Indonesia. Potongan itu langsung diberikan oleh Irama
Badrianti, Direktur Utama Kem Chicks.
Irama Badrianti, Diretur Kem Chicks, memberikan pucuk Tumpeng kepada Garrett McDonalds, Atase Agrikultur Kedubes A.S di Kem Chicks, Pacific Place, Jakarta. Dok. Pri. |
Pada kenduri USA Fair 2019 itu memang tidak dihadiri oleh
perwakilan pemerintah Indonesia. Namun hal itu tidak mengurangi kemeriahan
acara syukuran kerjasama A.S - Indonesia yang mencapai 70
tahun.
Dalam kegiatannya banyak pengunjung yang penasaran dengan acara memasak live bersama masterchef Andy Hartono. Begitu pun, Garrett dan Irama Badrianti mengajak para nara-blog yang tergabung dalam Pejuang Kuliner Indonesia berkeliling melihat-lihat produk agrikultur Amerika Serikat yang dijual di etalase Kem Chicks.
Dalam kegiatannya banyak pengunjung yang penasaran dengan acara memasak live bersama masterchef Andy Hartono. Begitu pun, Garrett dan Irama Badrianti mengajak para nara-blog yang tergabung dalam Pejuang Kuliner Indonesia berkeliling melihat-lihat produk agrikultur Amerika Serikat yang dijual di etalase Kem Chicks.
Demo masak bersama masterchef Andy Hartono. Dok. Pri |
Berdasarkan data yang dikutip melalui Bisnis.com, ekspor
agrikultur dari Amerika Serikat ke Indonesia mencapai US$ 3 Milyar, sebaliknya
impor Indonesia ke negeri Paman Sam mencapai US$ 6 Milyar.
Maka tak heran jika pemerintah Amerika Serikat
agresif mendorong ekspor agrikulturnya di Indonesia, sebagai upaya
menyeimbangkan defisit neraca perdagangannya dengan R.I, melalui peluang
toko-toko retail modern Indonesia seperti Kem Chicks.
16 komentar untuk "TUMPENG DAN AGRIKULTUR A.S DI 70 TAHUN KEBERSAMAAN DENGAN INDONESIA"
Btw, bikin angsanya itu dg bahan apa ya mas?
TFS yah mas
Anita Makarame
Owalah jd begitu kisah awal hubungan Indonesia Amerika sampai 70 tahun lamanya. Awet yaaaa :D
Kem Chiks ini aku suka krn bahan makanan di sana seger2 :D Ternyata impor jg dr Amerika ya, berkualitas gtu
Secara segala yang dilakukan selalu mengandung falsafah yang kental dengan nila-nilai luhur.
Semoga kerjasama Indoensia - Amerika terjalin baik selalu.