Bahan Skripsi Lewat Internet, Contoh Bab 3 Metodologi Penelitian
"Bahan Skripsi Lewat Internet, Contoh Bab 3 Metodologi Penelitian". Sumber : Pixabay/geralt |
Bagi mahasiswa akhir, skripsi adalah momen paling krusial di penghujung masa studi. Bahannya berupa lampiran-lampiran karya ilmiah, yang bisa didapatkan melalui buku-buku di perpustakaan, ataupun di jurnal-jurnal online melalui sambungan internet keluarga. Skripsi juga menjadi krusial karena menjadi sebuah pembuktian bagi mahasiswa yang sudah bertahun-tahun menyerap, dan memahami ilmu pengetahuan beserta norma-norma yang dikajinya untuk diaplikasikan demi kemajuan masa depan.
Skripsi pada dasarnya sebuah ilmu yang diikat ke dalam sebuah buku. Konsepnya identik dengan sabda Nabi SAW, “jagalah ilmu dengan menulis” (Shahih Al-Jami’, No. 4434). Namun bukan berarti sekedar menulis kemudian menjadi sahih. Harus dijelaskan metode yang kita gunakan di dalam penelitian skripsi, sehingga sesuai dengan kaidah umum yang berlaku.
Jika sebelumnya, contoh bab 1 dan bab 2 sudah pernah dibahas, berikut adalah contoh bab 3 yang mengupas sebagian dari metodologi yang pernah saya gunakan saat membuat skripsi. So, lets cekidot.
3.1. Pendekatan Penelitian
Hakikat riset adalah untuk mencari kebenaran secara logis dan objektif yang didasari melalui metode penelitian dengan menggunakan bahasa yang mudah dijelaskan, dan dapat dimengerti. Beberapa peneliti sosial begitu menggandrungi penelitian lapangan dan kurang menghargai penelitian sosial yang menekankan nilai sistematis dan hitung-hitungan statistik yang membingungkan dan beralih dengan cara interaksi sosial secara langsung, merasakan dan memeahami secara langsung penelitiannya. Hal ini seperti apa yang dijabarkan oleh Neuman (2007)
"In field research, the individual researcher directly talks with and observes the people being studied. Through interaction over months or years, the researcher learns about them, their life histories, their hobbies and interest, and their habits, hopes, fears, and dreams. Meeting people, developing friendships, and discovering new social worlds can be fun. It is also time consuming, emotionally draining, and sometimes physically dangerous."
Untuk lebih jelasnya, penelitian kualitatif menurut Bogan dan Taylor (1975:5) dapat didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal individu atau organisasi perlu dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Tujuan dari penelitian lapangan kualitatif sama seperti penelitian-penelitian lainnya, yaitu untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran dari suatu peristiwa yang dapat dijadikan pengetahuan bagi orang banyak. Kegiatan untuk menemukan kebenaran berarti berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. Kegiatan mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada, sedangkan menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada masih atau menjadi diragukan kebenarannya, yaitu menjelaskan serta menggali lebih dalam mengenai konten dan strategi kreatif pembuatan iklan "Visit Jawa Barat 2012 versi Sule" yang ditenggarai telah melanggar ketentuan kampanye Pemilukada Jawa Barat 2013.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena pembahasan latar belakang fenomena yang terjadi harus dipahami sebagai isu yang rumit dari suatu proses yang secara spesifik diketahui oleh orang-orang yang memiliki latar yang terkait serta harus memandang isu yang terjadi sebagai suatu fenomena yang dapat membawa pada perspektif baru, khususnya dalam dunia periklanan.
Keistimewaan dari pendekatan penelitian ini adalah seperti apa yang dikemukakan oleh Warren dan Kramer (2005), bahwa penelitian dengan pendekatan kualitatif tidak bersifat kaku dan tidak juga terikat secara ketat pada prosedur yang ditentukan, akan tetapi penelitian dengan pendekatan kualitatif ini lebih bersifat luwes dan dapat 'bolak-balik' antara satu tahapan ke tahapan yang lain.
Dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena beberapa pertimbangan utama (Creswell, 1994, hal.145), yaitu:
1. Peneliti memiliki perhatian utama pada proses, bukan pada produk atau hasil akhir.
2. Peneliti bermaksud mendapatkan gambaran tentang makna.
3. Peneliti berminat untuk mendapatkan pemahaman melalui uraian kata-kata dan gambar-gambar.
4. Peneliti ingin membangun abstraksi, konsep-konsep, hipotesis, dan teori melalui detil yang ditemukan dalam penelitiannya.
Dalam penelitian mengenai media terdapat tiga ciri yang dimiliki penelitian kualitatif, diantaranya:
1. Konsepnya mengenai makna, yang tertanam didalamnya dan merupakan orientasi bagi tindakan sosial, penelitian kualitatif mempelajari isi teks dari media, berupa bentuk, perencanaan, juga penggunaannya secara sosial, dalam rangka menyelidiki secara empiris bagaimana media menghasilkan makna.
2. Tindakan yang bermakna dipelajari peneliti dalam konteks naturalis, mempertimbangkan tujuan teoritis dengan keadaan praktis.
3. Peranan peneliti dengan mengedepankan rasa empati sebagai seorang subjek interpretif, yaitu peneliti tunggal yang menafsirkan "makna dalam tindakan.
_________________________________________________
Nah, di sini saya sudah menjelaskan bahwa penelitian skripsi yang saya buat menggunakan pendekatan kualitatif, sebuah pendekatan dengan teknik pendalaman materi penelitian melalui penyelidikan empiris sehingga makna di dalam objek penelitian dapat dimengerti dan dipahami.
Dikarenakan objek penelitian ini berupa sebuah iklan yang menjadi perhatian publik, maka saya menjadikan skripsi ini sebagai pengujian kasus hukum yang berlaku. Untuk memetakannya, saya mencari beberapa referensi dari buku dan wifi cepat yang terdapat di salah satu perpustakan di bilangan Jakarta Selatan. Begini detail sub bab berikut,
3.2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan strategi penelitian studi kasus. Studi kasus yang dapat dipahami oleh penulis adalah suatu pendekatan penelitian mengenai fenomena sosial melalui analisa yang teliti dan seksama dari kasus individual. Kasus yang diteliti dapat berupa personal, kelompok, proses, komunitas, masyarakat, atau unit lain yang terdapat di dalam kehidupan sosial. Menurut Creswell, pendekatan studi kasus pada penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang lebih disukai. Hal ini seperti apa yang diungkapkan Patton (1991:23) karena kedalaman dan detail suatu metode kualitatif berasal dari sejumlah kecil studi kasus.
Model dari analisis studi kasus sendiri adalah: (1) menemukan domain-domain analisis; (2) domain analisis dipetakan sebagai domain tunggal atau domain ganda; (3) apabila domain tunggal, maka studi kasus dapat dilakukan dengan mendeskripsikan domain itu berdasarkan fenomena vertikal (seperti sejarah, perkembangan fenomena, struktur fenomena, perpindahan antar status yang terjadi dari orang-orang dalam studi kasus ini; (4) apabila domain ganda maka studi kasus dapat dilakukan selain menjelaskan fenomena tunggal, juga menjelaskan hubungan-hubungan antar domain itu, seperti bagaimana hubungan antara struktur fenomena dengan dinamika dan perubahan fenomena dan sebagainya.
Beberapa tipe studi kasus yang dijelaskan oleh Bogdah dan Biklen (1982), serta Yin (2000:137) dapat di bagi menjadi beberapa tipe, diantaranya adalah:
1. Studi kasus kesejarahan sebuah organisasi. Domain penting dalam studi kasus janis ini adalah pemusatan perhatian mengenai perjalanan dan perkembangan sejarah organisasi sosial tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula.
2. Studi kasus observasi. Penekanannya pada penggunaan observasi dalam penelitian untuk menjaring informasi-informasi empiris yang detail dan akurat dari unit analisis penelitian.
3. Studi kasus life story. Studi ini mencoba menyingkap dengan lengkap dan rinci kisah perjalanan hidup seseorang sesuai dengan tahap-tahap, dinamika dan liku-liku hidup yang paling mempengaruhi seseorang.
4. Studi kasus komunitas sosial atau kemasyarakatan. Studi yang mencoba melihat sisi-sisi unik namun bermakna dari lingkungan sosial sekitarnya di dalam komunitas di mana dia hidup dan bergaul sehari-hari.
5. Studi kasus analisis situasional. Studi yang mencoba mengungkap kehidupan sosial dan selalu menanggapi perubahan demi perubahan yang mengisyaratkan adanya letusan-letusan situasi dalam bentuk peristiwa-peristiwa atau fenomena sosial tertentu.
6. Studi kasus mikroetnografi. Studi kasus tataran ini dilakukan terhadap sebuah unit sosial terkecil.
Jika melihat dari kasus mengenai isu pelanggaran kampanye dalam iklan TV “Visit Jawa Barat 2012 versi Sule) dapat dikatakan bahwa penelitian ini masuk dalam kategori penelitian yang menggunakan desain penelitian dengan metode studi kasus analisis situasional. Karena dapat dipahami bahwa hal ini berkenaan dengan fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraan Pemilukada di Indonesia khususnya di Jawa Barat.
Melihat fenomena yang ada pada kasus mengenai isu pelanggaran kampanye dalam iklan TV “Visit Jawa Barat 2012 versi Sule” ini dapat diambil sebuah desain penelitian studi kasus-tunggal untuk mempermudah pengungkapannya, hal ini berkaitan dengan karakteristik dari studi kasus-tunggal sebagaimana berikut:
1. Sebuah kasus merefleksikan sesuatu yang ekstrem atau penuh keunikan sehingga menarik dan bermakna untuk ditelusuri.
2. Sebuah kasus yang dpat dikatakan sebagai kasus penyingkapan. Kasus semacam ini dapat ditemui seorang peneliti manakala ia berkesempatan memasuki suatu ranah sosial atau fenomena yang kurang diizinkan untuk diteliti secara alamiah.
_________________________________________________
3.3 Jenis Penelitian
- Mengidentifikasi tema utama. Identifikasi dikerjakan secara teliti dan seksama melalui jawaban para dari para informan untuk memahami maksud yang dijelaskan oleh mereka. Melalui respon ini dapat dikembangkan tema yang terkait yang merefleksikan makna yang ada. Karena setiap orang menggunakan kata-kata dan bahasa yang berbeda dalam berekspresi. Hal ini penting untuk diseleksi dalam rangka mengakurasi makna yang muncul dari berbagai respon yang terkategorisasi dibawah sebuah tema.
- Menempatkan kode pada tema utama. Hal ini berkenaan dengan keinginan peneliti dalam keperluan untuk mengetahui seberapa banyak suatu tema muncul dalam sebuah kesempatan wawancara.
- Klasifikasi respon dibawah tema utama. Hal ini adalah sebuah langkah lanjutan dalam rangka mentranskip semua hasil wawancara dan mengklasifikasikannya dibawah tema yang berbeda.
- Mengintegrasi tema dan respon kedalam teks laporan. Hal ini bergantung kepada cara yang digunakan untuk mengkomunikasikan temuan kepada para pembaca. Beberapa orang saat melakukan diskusi mengenai penelitian mereka menelusuri kata demi kata yang disajikan di dalam laporan penelitian dan mengartikannya secara harfiah.
Posting Komentar untuk "Bahan Skripsi Lewat Internet, Contoh Bab 3 Metodologi Penelitian"