Modal Medsos dan Kuota WiFi Cepat Sudah Bisa Jualan

Ilustrasi "Modal Medsos dan Kuota WiFi Cepat Sudah Bisa Jualan". Dok : Gio - Jogja


Medsos (media sosial) merupakan alat praktis bersosialisasi. Penggunanya dengan mudah menciptakan pertemanan atau yang disebut mutualan untuk saling memberi keuntungan satu sama lain.

Ketika dua atau lebih orang melakukan mutualan di media sosial seketika terjalin pertukaran informasi lintas tempat yang cepat. Realitas pun beralih dari dunia nyata ke dunia maya tanpa batas wilayah menggunakan WiFi Cepat. Di ruang-ruang virtual itulah, sesama pengguna medsos ada yang berkelompok untuk bertukar dan mencari barang kebutuhan mereka masing-masing.

Pengalaman Pribadi Bertransaksi di Medsos 

Seperti halnya ketika saya menemukan sebuah konten jualan di timeline Facebook. Salah satu follower saya yang kebetulan juga memiliki pertemanan tersebut menjual kameranya yang bermerek Sony A5000. Digerakkan rasa prihatin saya berkomunikasi dengannya perihal barang tersebut. Lalu dengan cepat kami sepakat dengan harga yang telah ditentukan bersama.

Beberapa waktu kemudian, virus Covid-19 mewabah. Akibat sulitnya menjalani kehidupan di masa pandemi, kamera tersebut terpaksa musti dijual. Dari beberapa platform yang saya gunakan untuk menjualnya, respon tercepat dan antusias datang dari Facebook Marketplace. Beberapa dari mereka bertanya dan menawarkan harga. Hingga pada Januari 2021, kamera Sony A5000 itu resmi terjual.

Fitur digital marketing milik Facebook ini berbeda dengan aplikasi e-commerce lainnya. Tidak ada peran jasa kurir di sini. Para pelaku yang bertransaksi juga bebas menawarkan harga melalui aplikasi messenger

Ketika pembeli tertarik, mereka dapat mengecek barang yang dimaksud langsung di lokasi, atau di tempat yang disepakati bersama. Mereka dapat melihat seberapa valid antara barang asli dengan yang ada di foto/video. Calon pembeli juga dapat mengecek detail barang hingga fungsinya. Setelah selesai, aksi tawar-menawar dapat dilanjutkan.

Proses semacam ini memaksimalkan peran jejaring sosial melalui media berbisnis. Interaksi yang tadinya berlangsung di dunia maya, ditindaklanjuti dengan pertemuan pembeli dengan penjual di dunia nyata. Antara keduanya dipaksa untuk berani melangkah ke level berikutnya dengan bertemu secara langsung. Sangatlah berbeda dengan e-commerce lain yang sangat bergantung pada pihak penghubung untuk menyelesaikan transaksi.

Dalam beberapa kesempatan, saya lebih memilih berjualan di Facebook Marketplace menggunaan WiFi Cepat. Hal yang menjadi alasan tersebut karena, pertama, saya butuh uang cepat. Alasan kedua karena barang-barang yang dijual di sana berupa barang second hand. Sedangkan alasan terakhir karena orang-orang di daerah ternyata lebih suka mencari barang di medsos. 

Bermodalkan akun medsos Facebook dan WiFi Cepat pengguna dapat berjualan dengan efisien. Sumber : qazwa.id


Inilah menariknya. Saat saya di Pekanbaru, Riau, pada tahun 2021, pengalaman berjualan di fitur medsos Facebook lebih sering terjadi. Saya mempelajari bagaimana cara mengambil foto dan membuat caption jualan yang efektif untuk menarik minat segmen pembeli di sana. 

Ketidakpercayaan warga Pekanbaru terhadap barang yang ditawarkan juga cukup besar. Menyaksikan langsung kondisi secara kasat mata sangat penting bagi mereka. Segmentasi warga di daerah lebih tertarik menggunakan metode ini karena konsep yang ditawarkan, ketimbang menggunakan e-commerce yang diatur secara penuh oleh pihak ketiga.

Kurasi oleh Pihak Facebook

Meski secara teknis terlihat mudah, ternyata barang yang dijual harus terlebih dahulu melalui proses kurasi oleh tim FB. Barang jualan harus sesuai kategori yang dipilih. Mereka sangat ketat menyortir barang-barang tersebut. Beberapa barang dilarang keras diperjualbelikan oleh mereka, seperti halnya obat-obatan. Akan tetapi, sekali lolos kurasi, calon pembeli berbondong-bondong datang bertanya. Pernah dalam sehari saya harus melayani puluhan chat untuk barang yang saya jual online, berupa alat-alat elektronik dan sparepart motor. Tidak sampai dua minggu barang laku terjual.

Cepatnya calon pembeli datang di FB Marketplace juga dipengaruhi seberapa jujurnya transaksi berlangsung. Setidaknya itu yang saya rasakan. Begitu proses jual-beli selesai tanpa komplain dari pihak pembeli, engagement barang jualan berikutnya ikut meningkat. Tapi ya, kudu harus kuat melayani pertanyaan calon pembeli. Karena, tidak semuanya benar-benar memiliki niat atas barang dagangan yang kita sodorkan.

Fitur medsos Marketplace ini dibentuk dari sebuah pasar online yang mewadahi kegiatan jual-beli para pengguna aplikasi Facebook. Pada saat dibuka menggunakan WiFi Cepat, pengguna internet yang menyatukan Indonesia akan disambut dengan berbagai macam rangkaian foto barang dari lokasi-lokasi terdekat. 

Aplikasi milik Mark Zuckenberg ini merupakan salah satu media yang sering digunakan oleh penduduk dunia. Terhitung, terdapat lebih dari 2,9 milyar pengguna aktif mereka di seluruh dunia. Hal ini juga yang memudahkan penggunanya melakukan pencarian barang kebutuhan mereka. Keinginan tersebut timbul ketika dalam waktu bersamaan para pengguna tersebut membuka aplikasi medsos ini. Mereka dapat bersosialisasi sekaligus bertransaksi jual-beli barang.

Pengalaman berdagang barang-barang second hand melalui Facebook Marketplace saya jalani selama kurang lebih 5 bulan di Pekanbaru, Riau. Kebetulan di rumah yang saya diami terpasang layanan IndiHome. Hanya bermodal medsos dan jaringan internet yang ada, saya dapat berjualan secara online.

Keterlibatan Facebook di dalam konsep belanja online ini hanya sampai ketika penawaran harga sudah dianggap cukup antara penjual dengan pembeli. Selebihnya, mereka diperkenankan bertemu secara langsung di lokasi. Konsumen tidak hanya dimanjakan dengan minat beli pada diri mereka. Konsep yang dibangun FB Marketplace justru turut melibatkan konsumen memastikan barang yang ditawarkan pembeli sesuai dengan kondisi yang diharapkan.

Maka tidak jarang bahwa pembeli di fitur medsos ini juga menjadi penjual pada saat yang bersamaan. Beberapa dari mereka juga mengikuti komunitas-komunitas jual-beli yang disediakan Facebook. Sehingga, cukup dengan keberadaan internet yang menyatukan Indonesia, pengguna medsos dapat menjadi seorang penjual barang secara online dimana saja mereka berada.

Posting Komentar untuk "Modal Medsos dan Kuota WiFi Cepat Sudah Bisa Jualan"